7 Gunung Paling Hits di Indonesia 2025 – Destinasi Wajib untuk Para Pendaki

Gunung hits Indonesia 2025 menjadi incaran para pendaki dari berbagai kalangan. Tren mendaki gunung kembali booming di tahun ini karena banyak destinasi yang menawarkan keindahan luar biasa dan pengalaman mendaki yang tak terlupakan.

Gunung aktif Indonesia saat matahari terbit, panorama gunung paling hits 2025
Panorama sunrise di gunung Indonesia, menggambarkan semangat pendakian 2025.

Tren mendaki gunung kembali booming di tahun 2025. Semakin banyak generasi muda yang memilih aktivitas alam sebagai cara healing dan mengisi liburan. Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan topografi pegunungan yang kaya, tentu punya banyak pilihan untuk dijelajahi. Nah, dari sekian banyak gunung yang ada, beberapa di antaranya menjadi primadona para pendaki karena keindahan dan keunikan panoramanya.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas tujuh gunung yang paling hits di Indonesia sepanjang 2025. Mulai dari pemandangan sunrise yang magis, padang sabana yang luas, hingga spot foto yang viral di media sosial. Semua masuk ke daftar karena daya tariknya yang luar biasa dan pengalaman mendaki yang tak terlupakan. Yuk, simak daftarnya satu per satu!

Etika Pendakian & Pelestarian Alam di 2025

Seiring meningkatnya minat pendakian, tantangan terbesar bukan hanya soal fisik, tapi juga soal kesadaran. Banyak gunung mengalami tekanan ekologis akibat perilaku pendaki yang tidak bertanggung jawab. Di tahun 2025, penting bagi kita semua untuk memahami bahwa mencintai alam berarti menjaga dan tidak merusaknya.

Hindari membawa speaker bluetooth besar yang mengganggu ketenangan alam dan makhluk hidup di sekitarnya. Alam bukan tempat pesta, tapi ruang untuk refleksi dan menyatu dengan semesta. Vandalisme seperti mencoret batu, pohon, atau papan petunjuk adalah tindakan tidak etis dan bisa dikenai sanksi di beberapa gunung.

Gerakan #ZeroWasteHiking makin populer di kalangan pendaki muda. Pendaki diajak untuk membawa kantong sampah pribadi, menghindari botol plastik sekali pakai, dan menggunakan alat makan yang bisa digunakan ulang. Jangan pernah memetik bunga edelweiss—meskipun terlihat indah, tumbuhan ini dilindungi dan hanya akan layu saat dibawa turun.

Ingat juga untuk tidak memberi makan satwa liar atau meninggalkan makanan sembarangan. Semua tindakan kecil kita punya dampak besar bagi kelestarian ekosistem. Mari menjadi pendaki yang tidak hanya kuat fisik, tapi juga sadar dan peduli lingkungan.

Berikut kita bahas 7 Gunung Hits 2025:

1. Gunung Rinjani, NTB – Favorit Abadi dengan Segara Anak

Salah satu gunung hits 2025 yang banyak diburu pendaki adalah Gunung Rinjani di NTB.
NTB, Gunung Rinjani dengan Segara Anak yang memukau, favorit para pendaki Indonesia.

Yang pertama yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tetap menjadi idola pendaki hingga tahun 2025. Dengan ketinggian 3.726 mdpl, gunung ini bukan hanya tertinggi kedua di Indonesia, tapi juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Danau Segara Anak yang berada di kawahnya seolah menjadi permata biru di tengah pegunungan. Tak heran jika Rinjani selalu masuk wishlist pendaki lokal maupun mancanegara.

Yang menarik, jalur pendakian via Sembalun kini semakin ramah dengan fasilitas rest area yang diperbarui. Di sisi lain, pemerintah daerah juga memperketat sistem booking online untuk menjaga kelestarian alam. Kombinasi keindahan alam dan manajemen yang baik menjadikan Rinjani sebagai destinasi yang tak lekang oleh waktu.

Sunrise dari Plawangan Sembalun masih menjadi salah satu momen yang paling dicari. Saat kabut perlahan menghilang dan cahaya keemasan menyinari danau, pengalaman itu tak tergantikan. Jika kamu ingin merasakan sensasi spiritual dan keindahan dalam satu perjalanan, Rinjani adalah pilihan sempurna.

2. Gunung Prau, Jawa Tengah – Surga Sunrise Negeri di Atas Awan

Kalau kamu cari gunung hits 2025 dengan jalur ramah pemula, pilih Gunung Prau.
Golden sunrise dari Gunung Prau yang selalu bikin rindu kembali mendaki.

Bicara tentang sunrise tercantik di Indonesia, Gunung Prau tak pernah absen dari daftar. Terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, gunung ini memiliki ketinggian yang relatif ramah pendaki, yakni 2.565 mdpl. Cocok banget untuk kamu yang baru mulai hobi mendaki, tapi tetap ingin hasil yang ‘wow’.

Prau dikenal dengan lanskap padang rumput luas yang membentang seperti karpet hijau. Di musim tertentu, hamparan bunga daisy dan edelweis membuat pemandangan makin menawan. Tak heran, spot ini sering viral di media sosial dengan latar “golden sunrise” yang muncul dari balik Gunung Sindoro dan Sumbing.

Selain jalur populer via Patak Banteng, jalur alternatif seperti Kalilembu atau Dieng Wetan juga mulai banyak diminati. Fasilitas basecamp yang lebih tertata di tahun 2025 memberikan kenyamanan lebih bagi para pendaki. Pendakian ke Prau adalah pengalaman yang singkat tapi sangat memuaskan, terutama buat kamu yang mengincar foto kece dan healing cepat dari hiruk pikuk kota.

3. Gunung Semeru, Jawa Timur – Legenda Tertinggi Pulau Jawa

Letusan kecil Gunung Semeru di atas awan Pulau Jawa
Gunung yang gagah dan spiritual jadi tantangan sejati bagi pendaki yaitu gunung semeru.

Ini dia Gunung Semeru atau Mahameru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl. Bagi banyak pendaki, mencapai puncaknya adalah simbol pencapaian spiritual sekaligus fisik. Di tahun 2025, popularitas Semeru kembali meningkat berkat dokumenter visual yang viral di platform streaming, menampilkan keindahan dan tantangan pendakiannya.

Salah satu daya tarik utama Semeru adalah letusan kecil yang rutin terjadi di puncaknya. Fenomena ini menghadirkan sensasi luar biasa, seolah berada di planet lain. Meski begitu, jalur pendakiannya tidak bisa dianggap enteng. Perlu persiapan fisik dan mental yang matang, serta perizinan resmi yang lebih ketat sejak regulasi baru diberlakukan.

Namun, lelahnya akan terbayar lunas saat tiba di Ranu Kumbolo—danau cantik di ketinggian yang seolah menjadi oase sebelum menuju puncak. Banyak pendaki menganggap momen camping di Ranu Kumbolo sebagai highlight perjalanan. Apalagi saat kabut tipis mengambang di atas danau, menghadirkan suasana magis yang sulit dilupakan.

4. Gunung Bromo, Jawa Timur – Si Primadona Sunrise & Spot Instagramable

Kaldera Gunung Bromo dengan sunrise dramatis dan lautan pasir
Ikon sunrise Indonesia – Bromo tetap hits dan tak tergantikan.

Meski bukan gunung tertinggi, Gunung Bromo selalu punya tempat khusus di hati para pelancong dan pendaki. Letaknya yang strategis di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, serta aksesnya yang mudah, menjadikan Bromo favorit sepanjang masa. Tahun 2025, destinasi ini tetap viral berkat kombinasi sunrise eksotis, lautan pasir, dan siluet kaldera yang dramatis.

Banyak yang menyebut Bromo sebagai destinasi wajib jika kamu ingin mencoba “pendakian ringan dengan hasil maksimal”. Titik terbaik untuk menyaksikan sunrise adalah dari Penanjakan. Dari sini, kamu bisa melihat langit mulai berubah warna, dengan latar Gunung Batok dan Semeru yang megah berdiri di kejauhan. Momen ini sangat ikonik, terutama bagi para fotografer dan pemburu konten Instagram.

Yang baru di 2025, spot-spot foto kreatif mulai ditata dengan lebih baik dan rute jeep kini lebih ramah wisatawan. Bahkan tersedia layanan hiking guide singkat untuk jalur Bukit Cinta dan Pasir Berbisik. Kalau kamu ingin menikmati suasana gunung tanpa harus lelah mendaki berat, Bromo adalah jawaban paling masuk akal.

5. Gunung Kerinci, Sumatra Barat – Tantangan Ekstrem di Tanah Andalas

Gunung Kerinci di Sumatra Barat, tertinggi di Pulau Andalas
Gunung tertinggi di Sumatra, Kerinci adalah tantangan ekstrem para pendaki sejati.

Bagi para pendaki profesional yang haus tantangan, Gunung Kerinci adalah destinasi utama di Sumatra. Berdiri gagah setinggi 3.805 mdpl, Kerinci merupakan gunung tertinggi di Sumatra sekaligus salah satu puncak tertinggi di Indonesia. Gunung berapi aktif ini dikenal dengan jalur pendakian yang menantang, cuaca ekstrem, dan medan yang cukup teknis.

Tahun 2025 mencatat lonjakan pendaki yang tertarik menjajal “raja” pegunungan Sumatra ini. Banyak yang datang bukan hanya untuk menaklukkan puncaknya, tetapi juga untuk menikmati pesona Taman Nasional Kerinci Seblat yang jadi rumah bagi flora dan fauna endemik, termasuk harimau Sumatra. Kombinasi alam liar dan keindahan panorama dari puncak membuat pengalaman mendaki ke Kerinci sangat epik.

Namun, pendakian ke Kerinci bukan tanpa risiko. Oleh karena itu, pendaki pemula disarankan untuk bergabung dengan open trip berpengalaman atau menggunakan porter lokal. Pemandangan dari puncak Kerinci yang memperlihatkan garis pantai Samudera Hindia sangat layak untuk diperjuangkan.

6. Gunung Bukit Raya, Kalimantan – Eksotisme Hutan Hujan Tropis

Hutan lebat Gunung Bukit Raya Kalimantan dengan jalur ekstrem menjadikan gunung bukit raya gunung hits 2025
Pendakian ala ekspedisi ke Bukit Raya, menjelajah hutan hujan tropis Kalimantan.

Kalau kamu mencari pengalaman pendakian yang benar-benar berbeda, Gunung Bukit Raya di Kalimantan adalah pilihan unik. Terletak di perbatasan Kalimantan Barat dan Tengah, gunung ini memiliki ketinggian 2.278 mdpl dan merupakan bagian dari Seven Summits Indonesia. Meskipun tidak setinggi gunung di Jawa atau Sumatra, medan yang ekstrem dan akses terbatas membuatnya jadi tantangan tersendiri.

Tahun 2025, minat terhadap Bukit Raya meningkat berkat kampanye pelestarian hutan tropis dan dokumentasi ekspedisi yang ramai dibagikan di YouTube. Perjalanan ke puncak bisa memakan waktu 5–7 hari, melewati sungai, hutan lebat, dan jalur yang jarang dijamah manusia. Ini bukan sekadar pendakian, tapi ekspedisi sejati yang menuntut stamina, tekad, dan kemampuan bertahan hidup.

Keindahan hutan hujan yang masih perawan, suara alam yang autentik, dan perjumpaan langka dengan satwa liar menjadikan pendakian ini sangat berkesan. Bagi pendaki sejati yang ingin menjauh dari jalur mainstream dan menikmati sisi liar Indonesia, Bukit Raya adalah destinasi wajib dicoba setidaknya sekali seumur hidup.

7. Gunung Papandayan, Jawa Barat – Jalur Nyaman, Panorama Menggoda

Papandayan kembali masuk daftar gunung hits 2025 versi komunitas hiking lokal.
Gunung Papandayan, jalur ringan dengan spot Instagramable favorit milenial.

Buat kamu yang ingin pendakian santai tapi tetap Instagramable, Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat, bisa jadi destinasi sempurna. Gunung ini hanya setinggi 2.665 mdpl dan memiliki jalur pendakian yang sangat ramah, bahkan untuk keluarga dan anak muda yang baru mencoba mendaki. Dengan estimasi waktu tempuh kurang dari 4 jam, kamu sudah bisa menikmati pesona alam yang luar biasa.

Di tahun 2025, Papandayan kembali viral berkat kawasan Hutan Mati yang unik dan sering di jadikan latar pemotretan. Selain itu, kawah aktif dan padang edelweis di Tegal Alun jadi spot favorit yang makin ramai di kunjungi. Area camping ground juga terus di kembangkan agar pengunjung bisa menikmati malam yang nyaman di tengah alam.

Dengan fasilitas yang lengkap, jalur yang tidak ekstrem, dan keindahan lanskap yang menawan, Papandayan adalah pilihan tepat untuk kamu yang ingin mendaki tanpa drama. Cocok banget buat healing, quality time bareng sahabat, atau sekadar escape dari rutinitas harian.

Tips Aman Mendaki Gunung Hits Indonesia 2025

Mendaki gunung bisa menjadi pengalaman luar biasa, tapi tetap harus di lakukan dengan persiapan yang matang. Di tahun 2025, tren pendakian semakin ramai dan teknologi pun ikut berkembang. Supaya perjalananmu aman, nyaman, dan berkesan, berikut beberapa tips penting yang wajib kamu terapkan sebelum mulai menapaki jalur pendakian.

1. Cek Cuaca dan Musim Pendakian
Sebelum mendaki, pastikan kamu mengecek prakiraan cuaca lewat aplikasi resmi atau BMKG. Mendaki saat hujan atau badai sangat berisiko. Di beberapa gunung, musim terbaik biasanya antara April hingga Oktober.

2. Gunakan Jalur Resmi & Booking Online
Banyak gunung kini menerapkan sistem booking daring untuk izin masuk kawasan. Pastikan kamu mendaki lewat jalur resmi dan mengikuti peraturan yang berlaku. Ini penting untuk keselamatan dan pelestarian lingkungan.

3. Bawa Perlengkapan Wajib dan Cerdas
Selain carrier, sleeping bag, dan pakaian hangat, kini wajib bawa power bank tenaga surya dan senter LED mini. Gunakan GPS atau aplikasi peta offline seperti AllTrails atau Gaia GPS agar tidak tersesat di jalur.

4. Jaga Stamina dan Hidrasi
Minum air cukup, konsumsi makanan tinggi energi, dan istirahat teratur. Jangan paksakan diri jika tubuhmu sudah lelah. Gunakan sistem pendakian berkelompok agar saling menjaga satu sama lain.

5. Patuhi Etika Alam
Ingat prinsip “Leave No Trace”. Jangan meninggalkan sampah, jangan merusak flora-fauna, dan hindari membuat api unggun sembarangan. Alam butuh kita untuk tetap di jaga agar generasi selanjutnya bisa ikut menikmati keindahannya.

Jalur Populer vs Jalur Alternatif: Mana yang Cocok Buat Kamu?

Saat merencanakan pendakian, salah satu keputusan penting adalah memilih jalur yang akan di tempuh. Di tahun 2025, banyak gunung di Indonesia memiliki lebih dari satu rute menuju puncak. Ada jalur yang populer karena akses dan fasilitasnya, namun ada juga jalur alternatif yang menawarkan tantangan dan keheningan alam yang lebih murni.

Jalur Populer
Jalur seperti Sembalun di Rinjani, Patak Banteng di Prau, dan Cemoro Lawang di Bromo sangat di gemari karena fasilitas yang lengkap. Basecamp-nya nyaman, tersedia warung dan toilet, serta pemandu lokal mudah di temukan. Jalur ini cocok untuk pendaki pemula atau kamu yang ingin pengalaman aman dan terarah. Namun, kekurangannya adalah keramaian yang bisa mengurangi kesan petualangan.

Jalur Alternatif
Sebaliknya, jalur seperti Aik Berik di Rinjani atau Kalilembu di Prau menawarkan suasana lebih sepi dan tantangan fisik yang lebih menantang. Biasanya jalur ini minim fasilitas, tapi menyuguhkan pemandangan yang tak kalah indah dan pengalaman mendaki yang lebih personal. Jalur alternatif cocok untuk pendaki berpengalaman yang ingin merasakan sensasi mendaki yang lebih orisinil.

Sebelum memilih, pertimbangkan faktor seperti tingkat kebugaran, pengalaman mendaki, dan tujuan perjalananmu—apakah kamu ingin healing, eksplorasi ekstrem, atau membuat konten. Tidak ada jalur yang benar atau salah, yang penting adalah memilih rute yang sesuai dengan kemampuan dan preferensimu.

Bonus: 4 Gunung hits Alternatif Anti-Mainstream 2025

Sudah menjajal tujuh gunung hits di atas dan ingin mencari tantangan baru? Berikut empat gunung alternatif yang tak kalah seru dan mulai naik daun di tahun 2025. Cocok buat kamu yang suka eksplorasi unik dan ingin suasana pendakian yang lebih sepi.

1. Gunung Andong (Jawa Tengah)
Meski hanya 1.726 mdpl, Andong punya jalur pendek dengan pemandangan luar biasa. Sunrise-nya bikin ketagihan, dan cocok buat pendaki pemula.

2. Gunung Ijen (Jawa Timur)
Fenomena blue fire di kawah Ijen masih menjadi daya tarik utama. Pendakian malam ke puncak akan membawamu ke salah satu keajaiban alam dunia yang langka.

3. Gunung Talang (Sumatra Barat)
Talang menawarkan pemandangan danau kembar dan jalur pendakian yang relatif sepi. Pendakian hanya butuh waktu ±4 jam, tapi hasilnya luar biasa.

4. Gunung Sibayak (Sumatra Utara)
Letaknya dekat kota Berastagi, dan jadi salah satu gunung yang bisa di daki pagi-pulang-sore. Kawah belerang aktif dan view Danau Toba dari kejauhan adalah daya tarik utamanya.

Jadi, kalau kamu merasa sudah “khusyuk” di gunung-gunung besar, saatnya coba yang pendek-pendek tapi manis!

Kesimpulan: Pilih Gunung hits 2025 Sesuai Karakter Kamu

Setiap gunung di Indonesia menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan. Dari medan ekstrem Gunung Kerinci hingga jalur santai di Gunung Papandayan, semuanya punya daya tarik tersendiri. Apakah kamu tipe petualang sejati, pencari foto keren, atau hanya ingin rehat sejenak di alam terbuka—ada pilihan yang cocok buatmu di daftar tujuh gunung paling hits 2025 ini.

Yang penting, selalu utamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Gunakan jasa guide lokal jika di perlukan, jaga kebersihan, dan pastikan kamu mendaki sesuai kemampuan fisikmu. Pendakian adalah perjalanan spiritual dan fisik sekaligus. Jangan terburu-buru sampai ke puncak, karena keindahan justru sering tersembunyi di sepanjang perjalanan itu sendiri.

Sekarang, saatnya kamu menentukan tujuan pendakian berikutnya! Apakah kamu akan menaklukkan Mahameru yang legendaris? Atau menyepi di Hutan Mati Papandayan? Apa pun pilihanmu, semoga setiap langkahmu di tahun 2025 ini membawa kedamaian dan cerita yang bisa di bagikan dengan bangga.

Sudah siap mendaki gunung favoritmu di tahun 2025? Tandai artikel ini, ajak teman-temanmu, dan mulailah petualangan tak terlupakan. Jangan lupa bagikan pengalamanmu di kolom komentar atau media sosial, ya!

Bagikan artikel ini:

Share ke Facebook


Logo X


Share ke WhatsApp

Share ke Telegram

Baca juga: artikel Inspirasi Perjalanan lainnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *