Kintamani dan Tren Glamping yang Meledak di 2025

Kintamani dan Tren Glamping yang Meledak di 2025 - Gunung Batur
Kintamani dan Tren Glamping yang Meledak di 2025: Eksplorasi Alam Bali dengan View Gunung Batur

Glamping Kintamani 2025 bukan cuma destinasi wisata biasa. Kawasan dataran tinggi di utara Bali ini kini menjelma jadi salah satu spot staycation paling hits di tahun 2025. Udara sejuk, pemandangan danau Batur yang megah, dan latar belakang Gunung Batur yang menjulang menjadi alasan kuat kenapa Kintamani jadi magnet baru wisatawan.

Glamping—alias glamorous camping—jadi tren terbaru yang dicari banyak orang. Anak muda sampai keluarga muda sekarang lebih suka menginap di tenda estetik yang nyaman, lengkap dengan kasur empuk, listrik, dan fasilitas BBQ. Nah, kombinasi glamping dengan view Gunung Batur jelas jadi formula liburan yang sempurna!

Apalagi dengan media sosial yang terus menyorot tempat-tempat estetik, banyak spot glamping di Kintamani viral di TikTok dan Instagram. Bukan cuma soal pemandangan, tapi juga suasana malam yang syahdu, sunrise spektakuler, dan pengalaman tidur di alam terbuka tanpa harus repot masang tenda sendiri.

Kalau kamu lagi cari tempat buat healing, staycation bareng pasangan, atau sekadar butuh bahan konten buat feed Instagram, artikel ini cocok banget buat kamu. Yuk, kita bahas 5 rekomendasi glamping view Gunung Batur terbaik di Kintamani tahun 2025 yang wajib kamu coba!

1. Caldera Bali Glamping Kintamani 2025 – View Gunung Batur Langsung dari Tenda

Kalau kamu cari glamping yang benar-benar menghadirkan pemandangan Gunung Batur dari dalam tenda, Caldera Bali Glamping adalah jawabannya. Lokasinya berada di kawasan Pinggan, Kintamani—tepat di tepi lembah dengan latar belakang gunung yang begitu megah.

Setiap unit tendanya sudah dilengkapi queen bed, listrik, selimut tebal, bahkan private balcony buat kamu menikmati sunrise sambil ngopi. Nggak perlu khawatir soal fasilitas, karena tempat ini menyediakan kamar mandi bersih, air panas, dan area api unggun yang bikin suasana malam makin syahdu.

Tempat ini sangat cocok buat kamu yang mau honeymoon, retreat, atau sekadar escape dari rutinitas kota. Pemandangan pagi hari dengan kabut tipis di atas danau akan langsung bikin hati adem. Nggak heran kalau tempat ini sering masuk FYP TikTok!

Tenda Glamping Kintamani 2025 dengan view Gunung Batur di Caldera Bali
Tenda estetik di Caldera Bali Glamping dengan latar belakang Gunung Batur. 

Harga: Mulai dari Rp650.000/malam
Lokasi: Jl. Bukit Catu, Pinggan, Kintamani
Cocok untuk: Pasangan, solo traveler, konten kreator

Tip: Datanglah saat weekday biar dapat harga lebih murah dan suasana lebih tenang.

2. Kintamani Escape Camp – Sunrise Glamping Rasa Private Villa

Buat kamu yang suka bangun pagi demi sunrise dramatis langsung dari kaki Gunung Batur, Kintamani Escape Camp bisa jadi pilihan terbaik. Lokasinya sedikit tersembunyi, jadi kamu bisa merasakan suasana yang tenang dan privat—tanpa gangguan suara kendaraan atau keramaian turis.

Glamping di sini benar-benar beda. Setiap tenda punya posisi menghadap timur, jadi kamu bisa menyaksikan matahari terbit dari balik gunung tanpa keluar dari sleeping bag. Area glamping-nya luas, dilengkapi api unggun, tempat BBQ, dan bahkan ada ruang meditasi di alam terbuka.

Banyak pengunjung bilang kalau suasana di sini mirip private villa, tapi versi alam. Udara pagi sejuk banget, dan kamu bisa mendengar suara burung hutan sambil seruput kopi hangat. Cocok banget buat kamu yang pengen reconnect dengan alam.

Tenda glamping sunrise di Glamping Kintamani 2025 Escape Camp
Pemandangan sunrise langsung dari tenda di Kintamani Escape Camp. (Sumber: Unsplash)

Harga: Sekitar Rp550.000–750.000/malam
Lokasi: Jalan Raya Penelokan, Kintamani
Cocok untuk: Solo traveler, meditasi, pasangan yang cari ketenangan

Tip: Pilih tenda sisi timur untuk view sunrise terbaik. Booking minimal H-3 karena sering penuh weekend.

3. Mount Batur Camp by Tentgram – Glamping Favorit Anak Konten

Kalau kamu aktif di Instagram atau TikTok, pasti pernah lihat video glamping estetik dengan latar Gunung Batur dan tenda warna krem yang rapi. Nah, itulah Mount Batur Camp by Tentgram—salah satu spot glamping paling fotogenik di Kintamani!

Tempat ini memang dirancang buat kamu yang doyan bikin konten. Mulai dari tenda dome stylish, lampu gantung senja, hammock, sampai spot foto berlatar langit jingga semuanya sudah ready. Bahkan beberapa sudut sudah dikasih properti seperti bean bag, tanaman kering, dan meja kayu natural yang Instagramable banget.

Meski fokus ke visual, soal kenyamanan nggak main-main. Tenda dilengkapi kasur queen size, selimut tebal, stop kontak, dan bahkan koneksi Wi-Fi! Glamping ini juga sering jadi lokasi prewedding atau shooting konten brand lokal.

Glamping estetik di Mount Batur Camp by Tentgram dengan latar Gunung Batur
Glamping favorit konten kreator di Mount Batur Camp by Tentgram. (Sumber: Unsplash)

Harga: Mulai Rp750.000/malam
Lokasi: Area kaki Gunung Batur, Desa Songan
Cocok untuk: Konten kreator, pasangan muda, komunitas fotografi

Tip: Datang sebelum golden hour sore untuk hasil konten terbaik. Jangan lupa bawa tripod!

4. Volcano View Dome – Glamping Kintamani 2025 Futuristik dengan Panorama 360°

Kalau kamu cari pengalaman glamping yang beda dari yang lain, coba deh menginap di Volcano View Dome. Tempat ini mengusung konsep dome transparan dengan desain modern, langsung menghadap Gunung Batur. Bayangin tidur di dalam kubah kaca sambil menyaksikan langit malam penuh bintang—rasanya seperti di film!

Volcano View Dome cocok buat kamu yang mau honeymoon atau staycation mewah ala traveler Gen Z. Tersedia fasilitas lengkap mulai dari tempat tidur empuk, private deck untuk foto-foto, hingga kamar mandi semi outdoor dengan pemandangan alam terbuka.

Yang bikin makin spesial, kamu bisa melihat panorama 360 derajat dari dalam dome: Gunung Batur, Danau Batur, dan langit terbuka di malam hari. Belum lagi suasana tenangnya bikin kamu bisa istirahat total tanpa gangguan.

Dome glamping Kintamani 2025 dengan panorama 360 derajat di Volcano View Dome, Kintamani
Volcano View Dome: sensasi tidur dalam kubah dengan view Gunung Batur. (Sumber: Unsplash)

Harga: Sekitar Rp900.000–1.300.000/malam
Lokasi: Bukit Tengah, Desa Batur Selatan, Kintamani
Cocok untuk: Honeymoon, couple traveler, solo healing

Tip: Booking saat musim kemarau (Mei–September) untuk langit paling cerah dan bintang terbaik.

5. Bali Sunrise Glamp – Glamping Eco-Friendly dengan Trekking Bonus

Terakhir tapi nggak kalah keren, ada Bali Sunrise Glamp. Tempat ini menggabungkan kenyamanan glamping modern dengan vibes eco-living yang sejuk dan alami. Dikelilingi kebun organik dan pohon rindang, kamu bisa merasakan liburan yang benar-benar menyatu dengan alam.

Bali Sunrise Glamp bukan cuma soal tenda dan view, tapi juga soal pengalaman. Mereka menyediakan trekking sunrise ke puncak Gunung Batur yang bisa kamu ikuti langsung dari area glamping. Jadi, kamu nggak perlu repot cari tour guide terpisah. Bangun jam 3 pagi, trekking bareng grup kecil, dan sambut matahari dari atas gunung—itu pengalaman tak terlupakan!

Fasilitas glamping-nya ramah lingkungan. Mereka pakai panel surya, toilet kompos, dan sistem air daur ulang. Tapi tetap nyaman, karena ada kasur empuk, dapur mini, dan bahkan tempat api unggun buat malam hari.

Glamping eco-friendly di Bali Sunrise Glamp dekat Gunung Batur
Bali Sunrise Glamp: glamping ramah lingkungan plus pengalaman trekking Gunung Batur. (Sumber: Unsplash)

Harga: Sekitar Rp600.000/malam (termasuk paket trekking)
Lokasi: Desa Serongga, Kintamani
Cocok untuk: Traveler eco-friendly, pendaki pemula, keluarga muda

Tip: Pilih paket 2D1N untuk kombinasi glamping + trekking + sarapan di puncak Gunung Batur!

Tips Liburan Glamping di Kintamani

Sebelum kamu ngegas buat glamping di Kintamani, ada beberapa tips penting biar pengalamanmu makin maksimal dan anti zonk. Yuk simak!

1. Pilih Musim yang Tepat

Musim kemarau (Mei–September) adalah waktu terbaik untuk glamping di Kintamani. Cuaca cerah bikin view Gunung Batur makin terlihat jelas, dan kamu bisa dapat sunrise tanpa gangguan kabut atau hujan.

2. Datang di Weekday

Harga glamping bisa beda jauh antara weekday dan weekend. Kalau bisa ambil cuti, pilih hari biasa untuk pengalaman lebih tenang dan harga lebih hemat.

3. Bawa Jaket dan Pakaian Hangat

Suhu di Kintamani bisa turun drastis saat malam, bahkan di bawah 15°C. Jangan lupa bawa jaket tebal, kaus kaki, dan selimut tambahan kalau kamu mudah kedinginan.

4. Siapkan Power Bank dan Kamera

Beberapa glamping belum punya colokan listrik banyak. Power bank wajib buat jaga-jaga, apalagi kalau kamu doyan foto-foto atau bikin konten.

5. Booking Minimal H-3

Karena makin viral, banyak spot glamping di Kintamani cepat penuh—terutama saat weekend atau libur nasional. Booking lebih awal = bebas drama!

Keunikan Budaya Lokal di Kintamani

Kintamani bukan cuma soal alam yang indah. Daerah ini juga punya kekayaan budaya lokal yang unik. Mulai dari tradisi keagamaan masyarakat Bali Aga di Desa Trunyan hingga upacara adat yang kerap digelar di pura-pura sekitar Danau Batur.

Setiap bulan tertentu, warga sekitar sering mengadakan upacara Melasti atau Piodalan yang bisa disaksikan oleh pengunjung. Ini jadi momen menarik untuk mengenal lebih dalam spiritualitas masyarakat Bali.

Kamu juga bisa melihat langsung aktivitas harian warga seperti membuat canang sari, memetik kopi di ladang, atau menenun kain tradisional Bali.

Kuliner Khas Sekitar Area Glamping Kintamani 2025

Liburan di Kintamani belum lengkap tanpa mencicipi kuliner khasnya. Salah satu yang paling terkenal adalah nasi ayam Kintamani dengan sambal matah dan lawar khas Bali.

Selain itu, banyak warung lokal menyajikan bubur mengguh, sate lilit, dan kopi Kintamani yang sudah mendunia. Rasa kopinya khas dengan aroma citrus karena ditanam di dataran tinggi vulkanik.

Beberapa glamping bahkan menyajikan menu makanan lokal langsung dari dapur mereka, mulai dari hasil kebun organik sampai BBQ khas Bali yang dibumbui rempah lokal.

Aktivitas Malam Hari yang Bisa Dilakukan

Glamping di Kintamani nggak berhenti setelah matahari terbenam. Saat malam tiba, kamu bisa menikmati aktivitas seperti menyalakan api unggun, BBQ bareng, atau sekadar melihat bintang dengan langit yang cerah.

Beberapa tempat menyediakan live music akustik dan storytelling session tentang sejarah lokal. Ada juga yang menawarkan night trekking atau yoga malam di alam terbuka.

Malam di Kintamani terasa magis—sunyi tapi damai, cocok buat refleksi diri atau ngobrol santai sambil menyeruput teh panas.

Pilihan Transportasi Menuju Lokasi

Kintamani bisa dicapai dari Denpasar dalam waktu sekitar 2–2,5 jam perjalanan. Jalannya beraspal mulus meski agak menanjak di beberapa titik.

Kalau kamu nggak bawa kendaraan pribadi, pilihan transportasi seperti sewa motor, mobil dengan sopir, atau shuttle tour dari Ubud bisa jadi solusi. Banyak juga glamping yang menyediakan jasa penjemputan dari titik tertentu.

Tips: gunakan kendaraan dengan tenaga cukup kuat karena beberapa spot glamping berada di atas bukit dengan tanjakan curam.

Etika dan Aturan Saat Menginap di Glamping Kintamani 2025

Ingat, glamping tetap berada di alam terbuka dan dekat dengan lingkungan lokal. Selalu jaga kebersihan, bawa kembali sampahmu, dan jangan membuat keributan berlebihan di malam hari.

Hindari menggunakan speaker keras atau musik sampai larut malam karena bisa mengganggu pengunjung lain dan warga lokal. Ikuti peraturan dari pengelola glamping—seperti jam check-in, larangan merokok dalam tenda, dan penggunaan api unggun.

Hormati budaya sekitar. Kalau kamu mengunjungi pura atau tempat sakral, kenakan pakaian sopan dan jangan sembarangan mengambil foto tanpa izin.

Cerita Pengalaman Traveler

“Tidur di dome transparan sambil lihat bintang-bintang langsung dari kasur? Gila sih, itu pengalaman terbaik gue selama di Bali,” kata Risa, traveler asal Bandung yang menginap di Volcano View Dome.

Banyak traveler juga berbagi cerita soal pengalaman trekking dini hari ke puncak Batur, lalu disambut cahaya sunrise yang pelan-pelan muncul di balik gunung. “Kita peluh-peluhan pas naik, tapi pas lihat matahari terbit dari puncak gunung, semua capek langsung hilang,” kata Aldi, backpacker asal Jogja.

Perbandingan Glamping vs Hotel Biasa

Glamping menawarkan pengalaman alam yang tak bisa kamu dapatkan di hotel biasa. Bayangin tidur di tengah hutan pinus, buka tenda langsung disambut danau dan gunung. Suasana ini susah ditandingi hotel bintang lima sekalipun.

Meski begitu, glamping modern tetap memberikan fasilitas seperti kasur empuk, listrik, kamar mandi pribadi, bahkan Wi-Fi. Beda utamanya adalah atmosfer—glamping terasa lebih dekat ke alam dan biasanya lebih tenang dari hotel.

Kalau kamu tipe yang suka ketenangan dan udara segar, glamping jelas pilihan yang lebih cocok dibandingkan hotel konvensional.

Manfaat Liburan Glamping Kintamani 2025 di Alam Terbuka

Banyak penelitian membuktikan bahwa menghabiskan waktu di alam terbuka dapat menurunkan stres, meningkatkan mood, dan memperbaiki kualitas tidur. Nggak heran kalau glamping di Kintamani banyak dipilih buat healing dan self-recharge.

Udara bersih, suara alam, dan pemandangan hijau bisa memberi efek relaksasi alami. Selain itu, interaksi langsung dengan alam juga membantu meningkatkan kreativitas dan kejernihan pikiran.

Liburan di tempat seperti Kintamani bikin kita lebih bersyukur dan terhubung kembali dengan lingkungan sekitar.

Penutup: Kintamani, Surga Glamping Indonesia di 2025

Glamping bukan sekadar menginap, tapi soal pengalaman menyatu dengan alam tanpa kehilangan kenyamanan. Dan Kintamani di tahun 2025 menawarkan semuanya—pemandangan megah Gunung Batur, udara sejuk, sunrise yang bikin speechless, dan suasana malam yang tenang.

Dari Caldera Bali Glamping sampai Bali Sunrise Glamp, setiap spot punya karakter unik dan pesona sendiri. Kamu tinggal pilih sesuai gaya traveling kamu—mau yang romantis, petualangan, konten kreatif, atau eco-friendly.

Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan jaket tebal, isi penuh baterai kamera, dan rasakan langsung sensasi glamping view Gunung Batur yang udah viral se-Indonesia. Sampai jumpa di Kintamani, bro!

Bagikan artikel ini:

Share ke Facebook


Logo X


Share ke WhatsApp

Share ke Telegram

Baca juga: artikel Inspirasi Perjalanan lainnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *