Rawon Tembus Dunia! Ini 5 Warung Rawon Legendaris yang Wajib Kamu Coba!

Rawon Legendaris 2025 resmi mencuri perhatian dunia setelah dinobatkan sebagai salah satu makanan terbaik versi TasteAtlas. Sup hitam khas Jawa Timur ini tak hanya kaya rempah, tapi juga sarat sejarah dan budaya — dan lima warung rawon ini wajib masuk daftar incaranmu!

Rawon Tembus Dunia - Cover Artikel tentang 5 Warung Rawon Legendaris yang Wajib Dicoba
Rawon dengan sambal dan kerupuk tersaji menggoda, siap tembus dunia! (Cover ExploreNusantara)

Rawon, Sup Hitam Nusantara yang Mendunia

Rawon Legendaris 2025 berhasil mencuri perhatian dunia setelah dinobatkan sebagai salah satu makanan terbaik versi TasteAtlas. Sup hitam khas Jawa Timur ini kini dilirik dunia, dan lima warung legendaris ini wajib kamu coba!

Indonesia kembali bikin bangga! Rawon, kuliner khas Jawa Timur, baru saja dinobatkan sebagai salah satu Top 10 Best Dishes in the World 2025 versi TasteAtlas. Berada di posisi ke-8, rawon berhasil mengungguli ratusan kuliner ikonik dari berbagai negara. Bukan cuma wangi rempahnya yang menggoda, tapi juga cita rasanya yang kaya, dalam, dan bikin nagih.

Kaldu daging sapi yang dimasak dengan kluwak (buah khas tropis berwarna hitam), menciptakan kuah rawon yang gelap namun menggoda. Disajikan bersama nasi, tauge pendek, sambal, telur asin, dan kerupuk udang — lengkap sudah sensasi makan rawon yang otentik.

Momen ini jadi ajang yang pas buat kita ngerayain warisan kuliner Nusantara. Yuk, kita telusuri 5 warung rawon legendaris yang tetap eksis dan jadi favorit sejak puluhan tahun lalu!
Kelima tempat ini jadi rekomendasi utama untuk mencicipi Rawon Legendaris 2025 dari berbagai penjuru Jawa Timur.

1. Rawon Setan – Surabaya, Jawa Timur Rawon Legendaris 2025

Semangkuk Rawon Setan khas Surabaya dengan daging tebal dan sambal pedas
Rawon Setan Surabaya, terkenal karena buka malam hari dan rasa pedasnya yang ‘membakar’. (Foto: PergiKuliner)

Warung Rawon Setan ini sudah eksis sejak 1950-an dan jadi ikon kuliner malam Kota Surabaya. Julukan “Setan” bukan tanpa alasan — sambalnya pedas luar biasa dan porsinya bikin kenyang dua kali. Kuah rawonnya pekat, gurih, dan mewah, dengan potongan daging besar yang empuk tapi tetap juicy.

Warung ini buka dari sore sampai dini hari, cocok buat kamu yang suka kuliner malam. Lokasinya strategis, cuma 10 menit dari Tunjungan Plaza. Tempat ini sering diserbu wisatawan luar kota, terutama saat libur panjang.

Alamat: Jl. Embong Malang No.78, Surabaya
Harga: Mulai Rp40.000 per porsi

2. Rawon Nguling – Probolinggo & Jakarta

Rawon Legendaris 2025 dari Banyuwangi dengan sambal dan kerupuk, telur asin, dan sambal di atas piring khas Jawa
Rawon Nguling — legendaris sejak era presiden Soekarno dan punya cabang sampai Jakarta. (Foto: Kompas)

Kalau ngomongin rawon otentik, nama Rawon Nguling pasti masuk daftar utama. Warung ini berdiri sejak 1942 di Probolinggo dan kini punya cabang resmi di Jakarta. Cita rasanya khas banget: gurih, sedikit manis, dan kaya rempah. Daging sapinya besar tapi empuk, dengan kuah rawon yang pas di lidah semua kalangan.

Selain rawon, mereka juga punya menu rawon campur dengan jeroan yang jadi favorit banyak pelanggan tetap. Tempatnya bersih, pelayanannya cepat, dan jadi langganan pejabat sampai selebriti.

Alamat: Jl. Raya Nguling No.1, Probolinggo & Jl. Pecenongan, Jakarta Pusat
Harga: Mulai Rp45.000 per porsi

3. Rawon Kalkulator – Taman Bungkul, Surabaya Rawon Legendaris 2025

Rawon Kalkulator dengan lauk paru goreng dan telur asin di piring putih Rawon Legendaris 2025
Rawon Kalkulator — nama unik karena penjualnya menghitung total harga tanpa kalkulator. (Foto: GNFI)

Terletak di dalam kawasan Taman Bungkul, Rawon Kalkulator terkenal karena keunikan penjualnya yang bisa menghitung harga total makanan super cepat, tanpa alat bantu. Tapi bukan cuma itu yang bikin tempat ini viral — cita rasa rawonnya juga patut diacungi jempol!

Kuahnya ringan namun kaya bumbu, cocok buat kamu yang suka rawon tidak terlalu berat. Lauk pendampingnya juga beragam: ada empal goreng, tempe kering, paru goreng, dan telur asin. Tempat ini jadi langganan mahasiswa, wisatawan, hingga keluarga lokal yang cari makan malam santai.

Alamat: Taman Bungkul, Jl. Raya Darmo, Surabaya
Harga: Mulai Rp35.000

4. Rawon Brintik – Kota Pasuruan Rawon Legendaris 2025

Rawon Brintik di mangkok tanah liat dengan nasi hangat dan sambal terasi Rawon Legendaris 2025
Rawon Brintik — warung sederhana yang tetap eksis sejak 1942 dan mempertahankan cita rasa orisinal. (Foto: Kompas Travel)

Kalau kamu sedang melintas di Kota Pasuruan, jangan sampai kelewatan Rawon Brintik. Warung sederhana ini sudah ada sejak zaman kolonial dan masih berdiri sampai sekarang dengan resep keluarga turun-temurun.

Keunikan rawon ini terletak pada penggunaan kluwak lokal yang difermentasi, menciptakan aroma khas yang dalam. Potongan dagingnya kecil-kecil, tapi kuahnya medok dan pekat. Disajikan di mangkok tanah liat, pengalaman makan di sini serasa kembali ke masa lalu.

Alamat: Jl. Wahid Hasyim No. 88, Pasuruan
Harga: Rp30.000–35.000

5. Depot Yu Nah – Banyuwangi

Rawon Legendaris 2025 dari Banyuwangi dengan sambal dan kerupuk dan kerupuk udang Rawon Yu Nah Banyuwangi disajikan dengan nasi putih dan sambal bawang
Rawon Yu Nah — rasa rumahan khas Banyuwangi yang bikin rindu kampung halaman. (Foto: Native Indonesia)

Satu lagi rawon legendaris datang dari ujung timur Pulau Jawa — Banyuwangi. Depot Yu Nah dikenal dengan cita rasa rawon rumahan yang nyaman dan bikin nagih. Rasa kuahnya tidak terlalu pekat, tapi punya sentuhan manis khas Jawa Timur bagian timur.

Depot ini sering jadi jujukan pelancong sebelum menyeberang ke Bali, atau bagi warga lokal yang pulang kampung. Selain rawon, mereka juga menyajikan menu khas lainnya seperti ayam kampung goreng dan soto babat.

Alamat: Jl. A. Yani No. 83, Banyuwangi
Harga: Rp30.000–40.000

Sejarah dan Filosofi Rawon: Sup Hitam dari Masa Kerajaan

Ternyata, rawon bukan makanan baru. Sup khas berwarna gelap ini sudah hadir sejak era Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur. Kala itu, Penjual biasanya menyajikan rawon lengkap dengan nasi, tauge pendek, dan sambal dalam upacara adat dan acara kerajaan karena dianggap sebagai makanan bergengsi, dengan cita rasa kompleks hasil perpaduan banyak bumbu rempah.

Kunci rasa rawon ada pada buah kluwak — biji berwarna hitam yang difermentasi. Kluwak bukan cuma memberi warna, tapi juga aroma earthy yang khas dan mendalam. Dalam budaya Jawa, warna hitam dari kluwak melambangkan kesedihan yang dalam namun indah. Makan rawon jadi semacam refleksi rasa dalam makanan — gelap, misterius, tapi nagih di setiap sendoknya.

Selain itu, Banyak orang menikmati rawon karena efek menenangkannya bagi tubuh karena bumbu rempahnya yang hangat, seperti lengkuas, jahe, kunyit, dan serai. Maka tak heran, banyak orang menyebut rawon sebagai makanan ‘penghibur rasa rindu’ — terutama bagi perantau dari Jawa Timur.

Banyak food vlogger lokal menjadikan Rawon Legendaris 2025 ini sebagai rujukan rasa otentik khas Jawa Timur.

Rawon Tradisional vs Rawon Modern: Apa Bedanya?

Penjual biasanya menyajikan rawon lengkap dengan nasi, tauge pendek, dan kerupuk udang, banyak inovasi bermunculan seiring berkembangnya zaman. Perbedaan mencolok antara rawon tradisional dan versi modern bisa di lihat dari komposisi, tampilan, hingga cara penyajian.

  • Rawon Tradisional: Biasanya menggunakan daging sapi sandung lamur, kluwak asli, dan kuah berwarna hitam pekat. Di masak dalam wajan besar selama berjam-jam hingga bumbu meresap. Di sajikan bersama nasi, tauge pendek, sambal, telur asin, dan kerupuk udang.
  • Rawon Modern: Sering di jumpai di restoran kekinian. Daging bisa berupa brisket, wagyu, bahkan iga. Kuah lebih ringan, kadang hanya berwarna cokelat tua. Penyajiannya pun lebih minimalis — kadang tanpa sambal atau kerupuk. Tampilannya di buat lebih bersih dan ‘aesthetic’ untuk kebutuhan sosial media.

Meski begitu, rawon modern tetap mempertahankan esensi rasa khasnya. Bahkan, banyak anak muda yang justru kenal rawon pertama kali lewat versi ‘modern plating’ sebelum akhirnya jatuh cinta ke versi aslinya. Dan itu kabar baik — artinya Banyak resto modern kini menyajikan rawon dengan beragam versi.

Tips Menikmati Rawon Legendaris 2025 Seperti Orang Lokal

Buat kamu yang baru pertama kali mencoba rawon, ada beberapa tips agar pengalamanmu lebih maksimal:

  1. Jangan pisahkan sambal! Rasa rawon akan lebih mantap dengan sambal terasi atau sambal bawang khas Jawa Timur. Jangan takut pedas — itu yang bikin rasanya nendang!
  2. Kerupuk udang bukan hiasan. Ini wajib! Rasa asin dan tekstur garing kerupuk sangat cocok jadi kontras dari kuah rawon yang lembut dan berlemak.
  3. Makan dengan tauge pendek. Banyak yang melewatkan ini. Tauge segar membantu menyeimbangkan rasa kuah yang pekat dan memberi gigitan segar di mulut.
  4. Nasi hangat, bukan nasi dingin. Rawon selalu lebih nikmat di sajikan panas, bersama nasi putih yang baru matang.
  5. Tambahkan perasan jeruk limo (opsional). Di beberapa daerah, jeruk limo atau jeruk sambal di tambahkan untuk memberi sensasi segar yang memotong lemak kuah.

Rawon bukan makanan yang bisa di nikmati terburu-buru. Duduklah tenang, hirup aromanya, nikmati kuahnya perlahan. Setiap sendok adalah bagian dari cerita rasa khas Indonesia yang kini mulai mendunia.

Rawon, Identitas Rasa Orang Jawa Timur

Di tengah ragam kuliner Indonesia, rawon menempati tempat spesial di hati masyarakat Jawa Timur. Makanan ini bukan sekadar hidangan, tapi juga bagian dari identitas daerah. Di banyak keluarga, terutama yang berasal dari Surabaya, Malang, Pasuruan, hingga Banyuwangi, rawon kerap jadi sajian wajib di momen spesial: dari arisan keluarga, selamatan, hingga Lebaran.

Setiap daerah pun punya versi rawon masing-masing. Di Surabaya, kuah rawon cenderung pekat dan gurih. Di Malang, sedikit lebih ringan dan ada versi rawon campur. Sementara di Banyuwangi, rawon punya rasa sedikit manis karena pengaruh budaya Osing. Perbedaan ini justru memperkaya ragam rasa rawon, dan menunjukkan betapa fleksibelnya kuliner ini sebagai identitas budaya lokal.

Dunia kini mengakui rawon sebagai salah satu makanan terbaik, sudah saatnya kita menjaga keaslian rasa dan cara masaknya. Dari warung kaki lima hingga restoran modern, rawon tetap harus jadi sajian yang membanggakan — bukan hanya karena enak, tapi karena membawa cerita dari tanah kelahirannya.

Penutup: Rawon, Warisan Kuliner yang Tak Lekang oleh Zaman

Rawon bukan sekadar sup daging berkuah hitam. Ia adalah representasi dari kekayaan rempah Indonesia, warisan kuliner yang terus hidup dari generasi ke generasi. Kini, dunia mulai melirik rawon, dan saatnya kita sebagai bangsa makin bangga dan menjaga keasliannya.

Kelima Rawon Legendaris 2025 ini tak cuma nikmat, tapi juga menyimpan cerita budaya dan sejarah panjang yang layak di kenalkan ke dunia.

Jadi, kalau kamu jalan-jalan ke Jawa Timur, jangan cuma cari bakso atau sate — cobain rawon dari tempat-tempat legendaris ini!

Bagikan artikel ini:

Share ke Facebook


Logo X


Share ke WhatsApp

Share ke Telegram

Baca juga: artikel Kuliner Nusantara lainnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *