
Siapa bilang Warung Nasi Tempong Di Bali cuma bisa ditemukan di Banyuwangi? Di Bali, kuliner khas Jawa Timur yang satu ini mulai merajalela, dan banyak warung lokal menghadirkan versi unik mereka sendiri. Dengan sambal mentah super pedas, lalapan segar, dan lauk goreng yang menggoda, Nasi Tempong menjadi salah satu comfort food paling dicari oleh pecinta pedas di Pulau Dewata.
Artikel ini akan mengajak kamu mencicipi 5 warung nasi tempong Legendaris di Bali yang dikenal dengan rasa sambalnya yang “nampol”. Dari Denpasar hingga kawasan wisata seperti Canggu dan Gianyar, warung-warung ini menyajikan sensasi makan yang bikin lidah berkeringat, tapi hati senang.

1. Nasi Tempong Indra – Ikon Pedas di Tengah Kota Denpasar
Nasi Tempong Indra bisa dibilang pionir nasi tempong di Denpasar. Lokasinya yang strategis di dekat area kampus dan kantor membuat warung ini selalu ramai oleh mahasiswa, pegawai, dan bahkan turis lokal yang penasaran dengan rasa pedasnya.
Sambal khas di sini di buat segar tiap hari, dengan campuran cabai rawit merah, tomat ranti, dan sedikit terasi. Rasanya? Langsung nampol sejak suapan pertama! Pedas, segar, dan aromatik. Di sajikan dengan nasi hangat, ayam goreng krispi, tahu-tempe, dan beragam lalapan seperti kenikir, bayam, dan timun.
Yang menarik, Warung Indra menyediakan varian level pedas dari 1 hingga 5. Cocok buat semua kalangan, mulai dari pemula sampai pencinta pedas ekstrem. Kamu juga bisa pilih sambal mentah atau sambal goreng sebagai alternatif.
-
-
-
-
-
- Lokasi: Jl. Patih Jelantik, Gang Sorga No. 12, Kuta
- Harga: Rp20.000 – Rp35.000
- Jam buka: 11.00 – 21.30 WITA
-
-
-
-

“Kalau belum nyobain sambal level 5-nya Indra, kamu belum sah jadi pecinta nasi tempong Bali.”
2. Warung Tempong Bu Komang – Kelezatan Ala Banyuwangi di Tengah Kuta
Kalau kamu sedang berada di Kuta dan perut mulai keroncongan, langsung arahkan motor ke Warung Nasi Tempong Di Bali Bu Komang. Meski tersembunyi di gang kecil, tempat ini selalu ramai pembeli – terutama mereka yang rindu rasa nasi tempong khas Jawa Timur.
Bu Komang adalah keturunan campuran Bali–Banyuwangi, dan resep sambalnya di wariskan langsung dari neneknya di Glenmore. Ciri khasnya adalah sambal mentah super segar dengan dominasi cabai rawit hijau dan sedikit perasan jeruk limau, bikin pedasnya beda dan seger banget!
Lauknya pun bervariasi – dari ayam, lele, udang goreng, sampai ikan bakar bumbu bali. Nasi tempongnya selalu di sajikan panas dengan porsi melimpah, lengkap dengan sayur rebus dan daun kemangi yang memperkuat aroma khasnya.
-
-
-
-
-
- Lokasi: Jl. Tukad Yeh Aya No. 89, Denpasar Selatan
- Harga: Rp18.000 – Rp30.000
- Jam buka: 10.00 – 22.00 WITA
-
-
-
-

“Di tengah hiruk-pikuk Kuta, warung kecil ini jadi pelarian favorit pencinta pedas yang rindu kampung halaman.”
3. Warung Nasi Tempong Barokah – Pedasnya Didoain Biar Berkah!
Warung Nasi Tempong Barokah bukan sekadar tempat makan, tapi sudah seperti tempat ziarahnya para pencinta kuliner pedas. Terletak di kawasan Monang Maning, Denpasar Barat, warung ini dikenal luas di kalangan warga lokal dan perantau dari Jawa Timur.
Yang membedakan Warung Barokah adalah racikan sambalnya yang “sakral”. Diracik langsung oleh Pak Bagus – pemilik sekaligus juru masak – sambal di sini menggunakan cabai rawit setan merah, bawang putih muda, garam laut khas Amed, dan sedikit minyak kelapa asli. Hasilnya? Ledakan rasa!
Lauknya pun tak biasa. Kamu bisa temukan bebek goreng kering, telur asin balado, hingga ceker bumbu bali. Dan jangan lupakan nasi putih panas mengepul yang jadi senjata utama menyerap pedasnya sambal tempong di sini.
-
-
-
-
- Lokasi: Jl. Gunung Salak No. 57, Denpasar Barat
- Harga: Rp22.000 – Rp37.000
- Jam buka: 09.00 – 21.00 WITA
-
-
-

“Makan di sini tuh kayak ritual. Mulai dari ambil sambal, pilih lauk, duduk, terus siap-siap keringetan!”
4. Nasi Tempong Bu Sri – Favorit Warga Lokal di Gianyar
Di balik gemerlap wisata Ubud dan seni Gianyar, terselip sebuah warung sederhana bernama Warung Nasi Tempong Bu Sri. Meskipun kecil dan tanpa papan nama besar, warung ini jadi favorit warga lokal karena rasa autentik dan harganya yang bersahabat.
Bu Sri adalah asli Banyuwangi yang sudah menetap di Bali sejak 1999. Ia membawa langsung resep sambal tempong warisan keluarganya ke Bali. Ia tetap memakai metode tradisional dengan cara mengulek sambal secara manual setiap hari tanpa tambahan penyedap buatan.
Warung ini menyajikan nasi tempong lengkap dengan ayam panggang bumbu rujak, sambal rawit segar, sayur bayam rebus, dan tempe goreng garing. Rasa pedasnya “kalem” di awal tapi tiba-tiba nendang di akhir—nampol tapi tetap bersih.
-
-
-
-
- Lokasi: Jl. Astina Selatan No. 10, Gianyar
- Harga: Rp15.000 – Rp28.000
- Jam buka: 07.00 – 20.00 WITA
-
-
-

“Nggak ada yang ngira warung sekecil ini bisa punya sambal seautentik itu. Ini hidden gem sejati.”
5. Tempong Express Canggu – Tempong Cepat Saji Rasa Tetap Asli
Untuk kamu yang suka eksplor kawasan trendi seperti Canggu tapi tetap mau kuliner pedas lokal, Tempong Express adalah jawabannya. Konsepnya modern tapi tetap mempertahankan rasa sambal tempong otentik. Warung ini hadir sebagai solusi untuk pecinta kuliner cepat saji yang tetap cinta tradisi.
Menu andalannya adalah tempong box – nasi + sambal + ayam goreng + tempe + lalapan dalam kotak bambu. Sangat cocok untuk dibawa piknik ke pantai atau dimakan di tempat dengan pemandangan sawah.
Yang unik, sambal di sini punya varian fusion seperti sambal matah-tempong dan sambal keju. Tapi tenang, versi original tetap jadi favorit banyak pelanggan. Semua di sajikan hangat dan cepat, cocok untuk traveler dan digital nomad yang punya waktu terbatas tapi lidah lokal.
-
-
-
-
- Lokasi: Jl. Pantai Batu Bolong No. 88, Canggu
- Harga: Rp25.000 – Rp40.000
- Jam buka: 10.00 – 21.30 WITA
-
-
-

“Ini nasi tempong versi anak nongkrong, tapi tetap bikin keringetan dan senyum-senyum sendiri!”
🍽️ Tips Makan Nasi Tempong di Bali Biar Pengalamanmu Makin Mantap
Meski terlihat sederhana, makan nasi tempong sebenarnya penuh filosofi rasa dan teknik nikmatin. Apalagi di Bali, di mana tiap warung punya keunikan masing-masing. Berikut beberapa tips biar pengalaman kuliner kamu makin berkesan:
-
-
-
-
- Cicipi Sambal Secuil Dulu
Jangan langsung tuang semua ke nasi! Sambal tempong mentah kadang lebih pedas dari sambal matang karena cabainya belum di panaskan. Ambil sedikit dulu buat “tes level” biar nggak nyesel. - Padukan dengan Lalapan Segar
Lalapan seperti kenikir, daun pepaya rebus, kemangi, dan timun bukan cuma pelengkap. Mereka jadi penyeimbang rasa dan bisa bantu “matikan” efek pedas di lidah. - Jangan Lupa Nasi Panas
Rasa sambal dan lauk akan lebih nendang saat di padukan dengan nasi putih panas mengepul. Kalau nasi mulai dingin, biasanya rasa pedas makin menggigit. - Eksperimen dengan Lauk
Coba nasi tempong dengan lauk bebek goreng, telur dadar crispy, atau ayam geprek. Masing-masing kasih sensasi berbeda. Di Bali, beberapa warung juga sediakan tahu bacem dan sate lilit! - Bawa Air Mineral Sendiri
Bukan apa-apa, bro. Kadang saking pedasnya, satu botol teh botol nggak cukup. Air putih dingin tetap juara buat penawar sambal mentah tempong.
- Cicipi Sambal Secuil Dulu
-
-
-
🌶️ Bonus: Kuliner Sejenis Nasi Tempong di Bali
Kalau kamu suka nasi tempong, kamu juga harus cobain kuliner lokal Bali dan sekitar yang punya vibe pedas-gurih serupa. Berikut daftar tambahan buat eksplorasi lidahmu:
-
-
-
-
- Nasi Jinggo – Nasi bungkus kecil khas Bali dengan sambal goreng super pedas dan lauk minimalis. Biasanya di jual malam hari di pinggir jalan.
- Sambal Matah – Sambal khas Bali yang disajikan mentah, mirip sambal tempong tapi lebih aromatik karena ada serai dan daun jeruk.
- Nasi Ayam Kedewatan – Sajian nasi lengkap dengan ayam suwir pedas, sambal matah, telur, dan lawar. Pedasnya bersih dan legit.
- Ayam Betutu – Ayam utuh berbumbu rempah super pedas, dikukus atau dibakar. Cocok buat penggemar pedas rempah khas Bali.
-
-
-
Kombinasikan perjalananmu kulineran Bali dengan daftar di atas biar nggak cuma kenyang, tapi juga puas secara rasa dan pengalaman.
📍 Penutup: Tempong di Bali, Pedasnya Lokal, Rasanya Global
Nasi tempong memang lahir dari bumi Osing, Banyuwangi. Tapi di Bali, makanan ini berkembang, beradaptasi, dan menciptakan rasa khasnya sendiri. Setiap warung punya cerita. Setiap sambal punya karakter. Dan setiap keringat yang menetes dari pedasnya, membawa kita pada pengalaman kuliner yang tak akan dilupakan.
Dari Denpasar hingga Gianyar, dari sambal hijau sampai sambal matah tempong, Bali berhasil mengangkat nasi tempong jadi salah satu kuliner wajib coba. Baik buat kamu yang asli Jawa Timur, orang Bali asli, maupun traveler dari luar negeri, tempong adalah bukti bahwa rasa tak punya batas.
“Pedas bukan soal seberapa kuat kamu tahan. Tapi seberapa dalam kamu bisa nikmati rasa di baliknya.” – explorenusantara.co.id
Yuk, agendakan petualangan kuliner pedasmu ke Bali sekarang juga. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman yang berani tantang sambal dan ingin jelajahi rasa Indonesia lebih dalam.
Baca juga: artikel Kuliner Nusantara lainnya.