
“Sumba itu bukan cuma tentang keindahan, tapi juga tentang keheningan yang menyembuhkan.” – ExploreNusantara
1. Bukit Wairinding – Padang Savana yang Bikin Kamu Serasa di Afrika

Bukit Wairinding jadi salah satu spot paling viral di Pulau Sumba tahun 2025, dan bukan tanpa alasan. Begitu sampai di sini, kamu langsung disambut pemandangan padang savana yang membentang luas bak gelombang. Saat musim hujan, seluruh bukit diselimuti warna hijau segar. Tapi saat kemarau, padang savana berubah jadi emas kecokelatan yang eksotis banget — cocok untuk foto pre-wedding atau konten cinematic!
Selain pemandangannya yang luar biasa, Bukit Wairinding juga gampang diakses. Lokasinya hanya sekitar 30 menit dari Waingapu, ibu kota Sumba Timur. Jalannya sudah bagus dan bisa ditempuh pakai motor atau mobil. Kamu bisa datang pagi-pagi untuk mengejar sunrise atau sore hari untuk menikmati golden hour. Di momen-momen itu, siluet bukit dan cahaya matahari menyatu jadi lukisan alam yang sempurna.
Tak sedikit pengunjung yang mengaku merasa damai dan lupa waktu di sini. Beberapa malah sengaja datang hanya untuk duduk diam di punggung bukit, meresapi angin dan ketenangan. Kalau kamu ke Sumba tapi nggak mampir ke Wairinding, rasanya liburanmu belum sah!
2. Danau Weekuri – Laguna Air Asin yang Beningnya Kalahin Kolam Hotel

Kalau kamu suka berenang di tempat yang jernih banget, Danau Weekuri wajib masuk daftar kunjunganmu. Terletak di Sumba Barat Daya, danau ini bukan danau biasa. Airnya berasal dari laut yang masuk lewat celah karang, menciptakan laguna air asin yang tenang dan super bening. Banyak pengunjung bilang, berenang di sini rasanya kayak di infinity pool alami!
Salah satu keunikan Danau Weekuri adalah warnanya yang bisa berubah tergantung sinar matahari. Kadang biru muda, kadang toska, kadang bening kehijauan. Semuanya indah dan fotogenik. Kalau kamu bawa action cam atau smartphone tahan air, jangan ragu untuk ambil foto dari dalam air — hasilnya bakal jadi konten viral!
Akses ke lokasi cukup mudah. Dari Tambolaka, kamu bisa sampai ke Weekuri dalam waktu ±1,5 jam. Jalannya sudah cukup baik dan banyak petunjuk arah. Di sekitar danau juga tersedia warung kecil dan gazebo untuk duduk santai. Tapi ingat ya, jaga kebersihan dan jangan pakai sabun atau shampoo saat mandi di sini. Kita jaga bersama keindahan alam ini untuk generasi selanjutnya.
3. Wisata Sumba 2025 Pantai Mandorak – Surga Tersembunyi dengan Tebing Karang dan Pasir Putih

Buat kamu yang mencari pantai tersembunyi yang masih sepi dan alami, Pantai Mandorak jawabannya. Lokasinya berada di Sumba Barat Daya, tidak jauh dari Danau Weekuri. Pantai ini punya karakter unik: garis pantainya pendek, tapi diapit dua tebing karang kokoh yang menciptakan pemandangan dramatis dan eksklusif.
Pasir putihnya halus, airnya jernih kebiruan, dan ombaknya relatif tenang. Di sela-sela tebing, sering terlihat perahu nelayan tradisional yang bersandar — menambah kesan lokal yang kental. Momen terbaik berkunjung ke sini adalah pagi atau sore hari, saat cahaya matahari menyorot dengan lembut dan membentuk bayangan alami yang cantik untuk difoto.
Pantai Mandorak juga cocok buat kamu yang suka eksplorasi tanpa keramaian. Belum banyak fasilitas wisata di sekitar sini, jadi bawa bekal dan air minum sendiri. Tapi justru itu daya tariknya: kamu bisa benar-benar menikmati pantai ini dengan suasana yang damai dan jauh dari hiruk-pikuk turis. Jangan lupa siapkan kamera karena setiap sudut pantai ini Instagrammable banget!
4. Air Terjun Waimarang – Kolam Hijau Tersembunyi di Tengah Tebing Eksotis

Buat kamu yang suka trekking ringan dan kejutan alam yang memukau, Air Terjun Waimarang adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Lokasinya berada di Sumba Timur, sekitar 1 jam dari pusat kota Waingapu. Setelah parkir kendaraan, kamu masih harus berjalan kaki ±15 menit melewati jalan setapak dan bebatuan — tapi tenang bro, capeknya bakal langsung hilang begitu sampai!
Daya tarik utama air terjun ini adalah kolam alami yang terbentuk di antara dinding tebing tinggi. Airnya berwarna hijau toska, sangat jernih, dan segar untuk berenang. Banyak wisatawan menyebut tempat ini sebagai “hidden canyon”-nya Sumba karena atmosfernya mirip seperti curug eksotis yang terisolasi. Belum lagi suara gemericik air dan pantulan cahaya di tebing yang bikin betah berlama-lama.
Meski jalurnya sedikit menantang, Air Terjun Waimarang masih tergolong aman untuk pemula. Sepatu trekking ringan sangat disarankan, apalagi saat musim hujan. Di lokasi tidak ada warung atau toilet, jadi pastikan kamu sudah siap logistik sebelum turun. Yang pasti, pengalaman di sini sangat cocok buat kamu yang haus akan petualangan dan pengin konten anti-mainstream!
5. Wisata Sumba 2025 Kampung Adat Ratenggaro – Jejak Megalitikum di Tepi Pantai Sumba

Sumba bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena kekayaan budayanya. Salah satu bukti nyatanya adalah Kampung Adat Ratenggaro, yang terletak di Sumba Barat Daya, tepat di tepi Pantai Ratenggaro. Kampung ini masih sangat autentik, dengan rumah-rumah adat beratap menara tinggi yang menjulang hingga 15 meter. Bentuknya ikonik dan sangat kontras dengan latar laut biru di belakangnya — spot yang sempurna buat fotografi budaya dan landscape sekaligus.
Nama Ratenggaro berasal dari dua kata: “rate” yang berarti kuburan batu, dan “nggaro” yang merupakan nama salah satu suku lokal. Sesuai namanya, di sini kamu bisa melihat langsung situs-situs megalitikum berupa batu kubur kuno yang usianya sudah ratusan tahun. Pemandangan ini nggak cuma menarik dari sisi sejarah, tapi juga memberikan nuansa mistis yang bikin penasaran.
Meski wisatawan makin ramai, kehidupan adat di kampung ini masih lestari. Warga masih menjalankan ritual dan adat seperti dulu, dan mereka menyambut wisatawan dengan ramah. Beberapa rumah bahkan terbuka untuk kunjungan, di mana kamu bisa belajar tentang arsitektur dan filosofi rumah adat Sumba langsung dari penduduknya. Jangan lupa kenakan pakaian sopan dan minta izin sebelum ambil gambar di area tertentu ya bro!
Itinerary 3 Hari 2 Malam di Sumba Barat Daya – Efisien & Seru!
Kalau kamu punya waktu terbatas, itinerary 3 hari 2 malam ini bisa bantu maksimalkan liburan ke Sumba Barat dan sekitarnya. Cocok untuk kamu yang ingin healing cepat tapi tetap dapat semua vibes viral-nya.
- Hari 1: Tiba di Bandara Tambolaka → Check-in penginapan → Sunset di Bukit Wairinding
- Hari 2: Explore Pantai Mandorak → Berenang di Danau Weekuri → Makan malam di Warung lokal
- Hari 3: Trekking ringan ke Air Terjun Waimarang → Belanja oleh-oleh kain tenun → Kembali ke bandara
Catatan: Jika kamu ingin mengunjungi Kampung Adat Ratenggaro, bisa diselipkan di hari ke-2 sore hari setelah dari Danau Weekuri.
Info Penginapan Terjangkau di Sekitar Destinasi
Penginapan di Sumba kini makin beragam. Kamu bisa pilih berdasarkan lokasi, kenyamanan, atau view. Berikut rekomendasinya:
- Sumba Adventure Resort (sekitar Tambolaka) – Mulai Rp350.000/malam
- Mario Hotel & Café (dekat Pantai Mandorak) – Mulai Rp450.000/malam, view laut langsung
- Rua Beach Resort (antara Weekuri & Ratenggaro) – Mulai Rp550.000/malam, eco-lodge style
- Homestay Lokal di Waingapu – Mulai Rp200.000/malam (cocok buat backpacker)
Sebaiknya pesan dari jauh hari, terutama di musim liburan sekolah (Juni–Agustus) atau saat Paskah di mana banyak wisatawan domestik & mancanegara datang bersamaan.
Tips Liburan di Wisata Sumba 2025 – Anti Drama & Nyaman!
1. Waktu Terbaik Berkunjung:
Musim paling oke buat liburan ke Sumba adalah antara April sampai Oktober. Langit cerah, savana berubah warna, dan kamu bisa dapetin sunset terbaik tanpa khawatir hujan. Kalau mau hunting foto dramatis, bulan Mei–Juni adalah pilihan ideal.
2. Transportasi:
Sumba punya dua bandara utama: Tambolaka di barat dan Umbu Mehang Kunda di timur. Kalau mau jelajahi dua sisi pulau, mendarat di satu bandara dan pulang dari yang lain adalah pilihan bijak. Transportasi lokal paling fleksibel? Sewa motor atau mobil, bro!
3. Akomodasi:
Mulai dari homestay sederhana sampai resort kelas dunia seperti Nihi Sumba bisa kamu pilih sesuai budget. Tapi kalau mau nuansa autentik, nginep di rumah warga lokal atau eco-lodge di pedalaman lebih berkesan.
4. Etika & Budaya Lokal:
Selalu sopan saat masuk desa adat. Minta izin sebelum ambil gambar, kenakan pakaian tertutup, dan hindari bicara keras. Kalau mau interaksi lebih dalam, bawa oleh-oleh kecil seperti alat tulis buat anak-anak lokal.
5. Sinyal & Uang Tunai:
Sinyal internet bisa naik turun, jadi jangan terlalu bergantung. Unduh peta offline duluan dan bawa uang tunai secukupnya, karena ATM jarang ditemukan di area pelosok.
6. Perlengkapan Wajib:
Sunblock, topi, sandal gunung, kamera tahan air, dan dry bag itu wajib banget. Jalur trekking ke beberapa lokasi bisa licin dan off-road, jadi persiapkan diri sebaik mungkin.
Kenapa Harus Ke Sumba Sekarang, Bukan Nanti?
Banyak orang bilang, Sumba adalah Bali 30 tahun yang lalu. Masih alami, belum banyak tersentuh komersialisasi, dan penuh kejutan yang jarang ditemukan di destinasi mainstream. Tapi justru karena itu, waktunya untuk ke Sumba adalah sekarang, sebelum tempat-tempat ini berubah terlalu jauh akibat pariwisata massal. Tahun 2025 adalah momen sempurna — akses sudah jauh membaik, informasi sudah mudah ditemukan, tapi nuansa lokalnya masih terjaga banget.
Bukan cuma destinasi, Sumba juga menawarkan pengalaman hidup yang berkesan. Bertemu warga lokal yang ramah dan rendah hati, mengikuti ritual adat, hingga sekadar duduk di pinggir pantai tanpa sinyal dan gangguan. Liburanmu di sini bisa jadi lebih dari sekadar refreshing — bisa jadi transformasi batin yang menyadarkan kamu akan pentingnya hidup yang sederhana dan selaras dengan alam.
Jadi bro, sebelum kamu kehabisan alasan untuk healing, siapkan itinerary kamu ke Sumba sekarang juga. Booking tiket lebih awal, atur akomodasi, dan cari referensi terpercaya. Pastikan juga kamu bawa semangat menghargai budaya lokal dan menjaga lingkungan. Karena liburan yang berkesan itu bukan cuma soal destinasi, tapi bagaimana cara kita menjalaninya.
Terakhir, jangan lupa: dokumentasikan perjalananmu dengan bijak dan bagikan pengalaman positif ke orang-orang di sekitarmu. Sumba layak dikenal, tapi juga layak dilindungi. Let’s explore with heart and respect, bro!
Penutup
Sumba itu lebih dari sekadar destinasi — dia adalah pengalaman. Dari padang savana yang tak berujung, danau biru toska, hingga kearifan lokal yang begitu kental, semuanya menyatu jadi paket liburan yang nggak biasa. Kalau kamu bosan sama keramaian Bali atau mainstream-nya Lombok, Sumba bisa jadi pelarian yang tepat.
Yuk bro, jadikan 2025 tahun eksplorasi ke arah timur! Jangan cuma simpan info ini buat sendiri, bagikan juga ke teman atau keluarga biar mereka nggak ketinggalan keindahan Sumba. Sampai jumpa di ujung Timur Indonesia — tempat di mana langit, laut, dan budaya berpadu jadi harmoni sempurna!
Baca juga: artikel Wisata Nusantara lainnya.